Kamis, 17 Januari 2013

Laporan Praktikum Biologi ( Uji Makanan )


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin. Makanan yang kita kana dalam kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai sumber energi, pertumbuhan dan untuk menjaga kesehatan. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat-zat nutrisi yang lengkap seperti karbohidrat, protein,, lemak, vitamin, mineral dan air.
            Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam tubuh seperti kurang gizi, dan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti tulang rapuh, meningkatnya asam lambung dikarenakan tidak adanya makanan yang diproses didalam lambung, penyakit kekuningan, gondokan dikarenakan kekurangan zat yodium (garam-garaman), malnutrisi (gangguan kesehatan gizi/ketidak seimbangan gizi dalam tubuh) dan lain-lain. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi kesehatan, seperti malnutrisi, yang dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih mutrien (zat makanan) esensial.

B.    Rumusan Masalah
·         Makanan apa saja yang mengandung Protein, glukosa, amilum dan lemak?

C.    Tujuan Percobaan
·         Mengetahui jenis zat-zat yang terkandung dalam bahan makanan yang akan di uji.







BAB II
LANDASAN TEORI
Tubuh manusia membutuhkan zat makanan dalam jumlah yang berbeda. Ada yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu karbohidrat; protein; dan lemak, ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit ( mikronutrien ), yaitu mineral dan vitamin.

1.      Karbohidrat
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

2.      Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).


3.      Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair

4.      Mineral
- Kalsium (Ca)
Untuk membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
- Fosfor (P)
Untuk membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
- Besi (Fe)
Merupakan komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin. Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
- Fluor (F)
Untuk menguatkan geligi.
- lodium (I)
Komponen penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin)
- Natrium & Klor (NaCl)
Untuk pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.


5.      Vitamin
Diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam Air (Water Soluble Vitamins)
-
B1 (Aneurin = Thiamin)
Untuk mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri dan Neuritis.
-
B2 (Riboflavin = Laktoflavin)
Transmisi rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
-
Asam Nikotin (Niasin)
Proses pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
-
B6 (Piridoksin = Adermin)
Untuk pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi (Sembelit).
Asam Pantotenat
Defisiensi akan menyebabkan Dermatitis
PABA (Para Amino Asam Benzoat)
Untuk mencegah timbulnya uban
Kolin
Defisiensi akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
Biotin (Vitamin H)
Defisiensi akan menimbulkan gangguan kulit
Asam Folat
Defisiensi akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
B12 (Sianokobalamin)
Defisiensi akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
Vitamin C (Asam Askorbinat)
Berfungsi dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-
Vitamin A (Aseroftol)
Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur (Keratomalasi).
-
Vitamin D
Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum, Hesz dan Sherman.
-
Vitamin E (Tokoferol)
Berperan dalam meningkatkan Fertilitas.
-
Vitamin K (Anti Hemoragi)
Ditemukan oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli



BAB III
METODE PENELITIAN

A.   Alat dan bahan

ü  Alat
*      Tabung reaksi
*      Rak tabung reaksi
*      Spiritus (pemanas/pembakar)
*      Penjepit tabung reaksi
*      Kertas HVS
ü  Bahan
*      . Nasi
*      Tempe 
*      Tepung
*      Minyak   
*       Apel
*      Pisang

B.   Prosedur Kerja

Sebelum percobaan dilaksanakan, semua jenis makanan yang akan diuji dilembutkan terlebih dahulu dengan menggunakan blender atau di gerus
1.      Uji Protein
a)      Menyediakan tabung reaksi dengan jumlah sebanyak makanan yang akan diuji dan isilah tiap tabung dengan bahan makanan yang akan di uji dan kemudian diberi label dan taruh pada rak.
b)      Tetesi dengan empat tetes larutan Biuret kedalam tiap tabung reaksi dan amati perubahan warna yang terjadi.
c)      Kocok tabung teaksi sehingga tercampur rata, diamati perubahan warna yang terjadi.
d)     Catat dalam tabel pengamatan.

2.      Uji Glukosa
a)      Menyediakan tabung reaksi dengan jumlah sebanyak bahan makanan yang akan diuji, kemudian beri label dan taruh pada rak.
b)      Masing-masing tabung ditetesi dengan larutan benedick dan kocoklah.
c)      Siapkan pembakaran spiritus
d)     Jepit tabung reaksi dengan penjepit tabung reaksi lalu panaskan dengan posisi miring, secara perlahan, diputar-kan disekitar api spiritus dan amati perubahan warna yang terjadi.
e)      Catatlah hasil pada tabel pengamatan.

3.      Uji Amilum
a)      Menyediakan tabung reaksi dengan jumlah sebanyak bahan makanan yang akan diuji dan isilah tiap tabung dengan makanan yang akan diuji kemudian beri tabel dan taruhlah dpada rak tabung reaksi.
b)      Tetes tiap tabung dengan larutan iodium sebanyak lima tetes.
c)      Catatlah hasil pada tabel pengamatan.


4.      Uji Lemak
a)      Sediakan selembar kertas HVS
b)      Menggosok sejumlah kecil dari tiap jenis bahan yang akan diuji.
c)      Tandai kertas tadi dan arahkan pada sinar matahari/dekatkanlah pada pemanas spiritus, amati pada bagian yang mengandung nutrien.
d)     Catatlah hasil pada tabel pengamatan.







BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.      Hasil Pengamatan
No
Nama Bahan
Warna mula-mula
Warna Setelah Ditetesi Larutan
Noda Kertas Setelah Ditetesi
Keterangan
Lugol
Biuret
Benedict
1
Nasi
Putih
Hitam
Putih keungunguan
Biru keunguan
Transparan
Amilum
2
Tempe
Kuning
Kuning
Ungu muda
Hijau muda
Tidak ada noda
Protein
3
Tepung
Putih
Biru Muda
Ungu muda
Biru muda
Noda Putih
Amilum
4
Minyak
Kuning
Kuning
Hijau kebiruan
Hijau kebiruan
Transparan
Lemak
5
Apel
Bening
Bening
Kuning
Kuning pekat
Transparan
Glukosa
6
Pisang
Bening
Abu
Bening
Kuning
Transparan
Glukosa

B.   Pembahasan
            Nasi setelah ditetesi larutan Lugol menunjukan perbuahan warna menjadi hitam. Ini menandakan nasi mengandung Amilum yang tinggi. Lalu ketika ditetesi larutan Biuret perubahan warna menjadi putih keunguan yang berarti nasi sedikit mengandung Protein. Pada saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan larutan nasi berubah warna menjadi biru keunguan yang berarti bahwa Nasi mengandung sedikit glukosa. Dan ketika dioles di Kertas HVS  lalu dikeringkan, nasi meninggalkan noda transparan sehingga dapat disimpulkan nasi sedikit mengandung lemak.
            Tempe setelah ditetesi larutan Lugol menunjukan perbuahan warna menjadi kuning. Ini menandakan tempe mengandung sedikit Amilum. Lalu ketika ditetesi larutan Biuret perubahan warna menjadi ungu muda yang berarti tempe mengandung Protein. Pada saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan larutan tempe berubah warna menjadi hijau muda yang berarti bahwa tempe mengandung sedikit glukosa. Dan ketika dioles di Kertas HVS  lalu dikeringkan, tempe tidak meninggalkan noda sehingga dapat disimpulkan tempe tidak mengandung lemak.
            Tepung setelah ditetesi larutan Lugol menunjukan perbuahan warna menjadi biru muda. Ini menandakan tepung mengandung Amilum. Lalu ketika diteetsi larutan Biuret perubahan warna menjadi ungu muda yang berarti tepung mengandung Protein. Pada saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan larutan tepung berubah warna menjadi biru muda  yang berarti bahwa tepung mengandung sedikit glukosa. Dan ketika dioles di Kertas HVS  lalu dikeringkan, tempe tidak meninggalkan noda sehingga dapat disimpulkan nasi tidak mengandung lemak.
            Minyak setelah ditetesi larutan Lugol menunjukan perbuahan warna menjadi kuning atau sama seperti warna semula . Ini menandakan minyak tidak mengandung Amilum. Lalu ketika ditetsi larutan Biuret perubahan warna menjadi putih keunguan yang berarti minyak sedikit mengandung Protein. Pada saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan larutan minyak berubah warna menjadi hijau kebiruan yang berarti bahwa Minyak mengandung sedikit glukosa. Dan ketika dioles di Kertas HVS  lalu dikeringkan, minyak meninggalkan noda transparan sehingga dapat disimpulkan minyak mengandung lemak.
            Apel setelah ditetesi larutan Lugol menunjukan perbuahan warna menjadi bening. Ini menandakan apel tidak  mengandung Amilum. Lalu ketika ditetesi larutan Biuret perubahan warna menjadi hijau kebiruan yang berarti apel sedikit mengandung Protein. Pada saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan larutan apel berubah warna menjadi biru keunguan yang berarti bahwa Apel mengandung glukosa. Dan ketika dioles di Kertas HVS  lalu dikeringkan, apel tidak meninggalkan noda sehingga dapat disimpulkan apel tidak mengandung lemak.
            Pisang setelah ditetesi larutan Lugol menunjukan perbuahan warna menjadi abu. Ini menandakan pisang mengandung sedikit Amilum. Lalu ketika ditetsi larutan Biuret perubahan warna menjadi bening yang berarti pisang tidak mengandung Protein. Pada saat ditetesi larutan Benedict dan dipanaskan larutan pisang berubah warna menjadi kuning yang berarti bahwa Pisang mengandung sedikit glukosa. Dan ketika dioles di Kertas HVS  lalu dikeringkan, pisang tidak meninggalkan noda sehingga dapat disimpulkan pisang tidak mengandung lemak.



BAB V
PENUTUP

A.   KESIMPULAN

ü  Nasi dominan mengandung amilum
ü  Tempe dominan mengandung protein
ü  Tepung dominan mengandung amilum
ü  Minyak dominan mengandung lemak
ü  Apel dominan mengandung glukosa
ü  Pisang dominan mengandung glukosa


B.   SARAN

1)      Sebaiknya tempat yang dipakai untuk proses uji makanan dicuci dahulu sebelum digunakan kembali, karena jika belum dicuci akan merusak hasil pengamatan berikutnya.
2)      Makanan yang dihaluskan harus benar-benar halus dan lembut supaya pada saa tuji makanan larutan yang dipakai untuk mengetahui kandungan zat dapat tercampur dengan sempurna.
 






BAB VI
DAFTAR PUSTAKA


1 komentar:

  1. tolong di betulkan karena hasil penilitian dengan pembahsanya sangatlah bebeda

    BalasHapus