Laporan Praktikum
|
“
Teori Kinetik Gas”
Oleh
: XI
PSIA 1
SMAN
1 AMLAPURA
Jln. Ngurah Rai
no.56 Amlapura no.telp ( 0363) 21260
TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
TEORI
KINETIK GAS
I.
Tujuan
: Menentukan hubungan volume, tekanan,
suhu dan jumlah partikel
II. Tanggal Praktikum : Kamis,
21 Februari 2013
III.
Landasan
Teori :
·
Sifat - Sifat Gas Ideal
a) Gas ideal terdiri atas partikel-partikel
yang jumlahnya banyak sekali
b) Partikel-partikel tersebut tersebar merata
ke seluruh ruangan
c) Partikel-partikel tersebut senantiasa
bergerak yang arahnya sembarang
d)
Jarak antara partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel sehingga
ukuran partikel diabaikan
e) Tidak ada gaya antara partikel satu dengan
yang lain kecuali bila tumbukan
f)
Tumbukan partikel dengan dinding tempat atau dengan partikel lain
dianggap lenting sempurna
g) Mengikuti hukum newton tentang gerak.
·
Hukum-Hukum tentang Gas
Hukum Boyle
“Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan,
maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya”.
pV = konstanatau
p1V1 = p2V2
Hukum Gay Lussac
“Apabila volume gas yang berada pada ruang
tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas berbanding lurus dengan suhu
mutlaknya”.
P ~ TAtau
“Apabila tekanan gas yang berada dalam ruang
tertutup dijaga konstan, maka volume gas berbanding lurus dengan suhu
mutlaknya.”
V ~ TAtau
Hukum Boyle-Gay Lussac
“Apabila tekanan, volume, dan suhu gas
dalam suatu bejana mengalami perubahan, maka berlaku penggabungan Hukum Boyle
dan Hukum Gay Lussac.”
·
Persamaan
Keadaan Gas Ideal
Maka
PV = N k T
Jika N = n NA dan n NA
= R
Maka
PV = n R T
IV.
Alat
dan Bahan
1.
Piston
2.
Power Supply
3.
Pelor
4.
Beban
V. Langkah Kerja
Tekanan (P) dengan Volume (V)
1.
Model teori kinetik gas dihubungkan
ke power supply. Sejumlah pelor
dimasukkan ke dalam model teori kinetik gas. Pelor ini diumpamakan sebagai partikel
gas yang bergerak di suatu ruang tertutup.
2.
Setelah pelor dimasukkan, piston yang
telah ditambah beban dimasukkan dalam model teori kinetik gas dan ditutup
dengan penutup
3.
Tekan tombol on dan volume diamati.
4.
Diulangi dengan jumlah beban berbeda,
lalu dicatat perubahan volume yang terjadi
Volume (V) dengan Suhu (T)
1. Model
teori kinetik gas dihubungkan ke power
supply. Sejumlah pelor dimasukkan ke dalam model kinetik gas. Pelor ini
diumpamakan sebagai partikel gas yang bergerak di suatu ruang tertutup.
2. Setelah
pelor dimasukkan, tutup model teori kinetik gas dengan piston dan penutupnya.
3. Kemudian
tekan tombol on dan volume diamati dan dicatat perubahannya ketika suhu
dinaikkan dan diturunkan dengan mengatur nilai volt.
Tekanan (P) dengan Suhu (T)
1. Model
teori kinetik gas dihubungkan ke power
supply. Sejumlah pelor dimasukkan ke dalam model kinetik gas. Pelor ini
diumpamakan sebagai partikel gas yang bergerak di suatu ruang tertutup.
2. Setelah
pelor dimasukkan, piston yang telah ditambah beban dimasukkan dalam model tori
kinetik gas dan ditutup dengan penutup.
3.
Tekan tombol on pada power supply dan
volume diamati.
4. Lalu
dimulailah untuk mengatur suhu dari power supply dengan menaikan nilai volt.
5. Diulangi
dengan jumlah beban berbeda dan nilai volt yang berbeda, lalu dicatat perubahan
volume yang terjadi.
Jumlah Partikel (N) dengan Volume (V)
1. Model
teori kinetik gas dihubungkan ke power
supply. Sejumlah pelor dimasukkan ke dalam model kinetik gas. Pelor ini
diumpamakan sebagai partikel gas yang bergerak di suatu ruang tertutup.
2.
Setelah pelor dimasukkan, piston yang
telah ditambahkan beban dimasukkan ke dalam model teori kinetik gas dan ditutup
dengan penutupnya.
3.
Tekan tombol on pada power supply dan
volume diamati.
4.
Lakukan dengan jumlah pelor yang berbeda
dicatat perubahan volume yang terjadi.
VI.
Hasil
Pengamatan
Tabel Data :
No
|
P
|
V
|
1.
|
Kecil
|
Membesar
|
2.
|
Besar
|
Mengecil
|
No
|
V
|
T
|
1.
|
Kecil
|
Mengecil
|
2.
|
Besar
|
Membesar
|
No
|
P
|
T
|
1.
|
Kecil
|
Mengecil
|
2.
|
Besar
|
Membesar
|
No
|
N
|
V
|
1.
|
Kecil
|
Mengecil
|
2.
|
Besar
|
Membesar
|
VII.
Analisa
Data
- Hubungan besaran
Tekanan dengan Volume dalam Teori Kinetik Gas
Grafik P - V
V
Saat menambah beban piston ( tekanan ) maka ketinggian
pelor ( volume ) berkurang. Ini menunjukan Tekanan berbanding terbalik dengan
Volume. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut,
P ~
atau
P1V1 = P2V2
·
Hubungan besaran Volume dengan Suhu
dalam Teori Kinetik Gas
Grafik V - T
T
Saat menambah nilai
volt ( suhu ) maka ketinggian pelor ( volume ) menjadi bertambah pula. Ini
menunjukan Suhu sebanding dengan Volume. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut,
V ~ T
atau
- Hubungan besaran Tekanan
dengan Suhu dalam Teori Kinetik Gas
Grafik
P - T
T
Saat menambah beban (
Tekanan) pada tutup piston dan juga
menaikan Volt ( suhu ) maka ketinggian pelor ( volume ) tetap. Ini menunjukan
Tekanan sebanding dengan Suhu. Secara
matematis dapat di tulis,
P
~ T
atau
- Hubungan
besaran Volume dengan Jumlah Partikel dalam Teori Kinetik Gas
Grafik V – N
N
Saat jumlah
pelor ( jumlah partikel ) di tambah maka ketinggian pelor ( volume ) akan
bertambah pula. Ini menunjukan bahwa Volume sebanding dengan Jumlah Partikel.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut,
V ~ N
Sehingga sesuai dengan rumus Persamaan
Gas Ideal
P V = N k T
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar