Rabu, 11 September 2013

Sifat Koligatif Larutan

Titik Beku Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit


I.                   Judul Kegiatan : Membandingkan Titik Beku Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.

II.                Tujuan  : Membandingkan Titik Beku Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit pada  konsentrasi sama

III.             Dasar Teori
Sifat yang koligatif lautan adalah sifat lautan yang tergantung pada jumalah partikel zat terlarut, dan tidak tergantung pada jenis larutan. Sifat koligatif larutan meliputi penurunan tekanan uap , kenaikan titik didih larutan , penurunan titik beku larutan dan tekanan osmosis.
·         Penurunan Tekanan Uap
Penurunan tekanan uap adalah selisih tekanan uap jenuh pelarut murni dengan tekanan uap jenuh larutan. Secara matematis dapat ditulis :
                                    ΔP = P0 - P
Besarnya penurunan tekanan uap yang telah dirumuskan Francois M. Roult adalah
                                    ΔP = xterlarut . P0
Sehingga tekanan uap jenuh larutan adalah
                                    P = xpelarut . P0
·         Kenaikan Titik Didih
Kenaikan titik didih adalah selisih titik didih suatu larutan dengan titik didih pelarut murni. Secara matematis di tulis :
                                    ΔTblarutan = Tblarutan – Tbpelarut
Raoult merumuskan
                                    ΔTb = m. Kb
Ket:
m = molalitas
Kb = tetapan titik didih molal
·         Penurunan Titik Beku
Penurunan titik beku adalah selisih titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Secara matematis dapat ditulis :
                                    ΔTf = Tfpelarut – Tflarutan
Kemudian raoult merumuskan
                                    ΔTf = m. Kf
Ket:
m = molalitas
Kf = tetapan titik beku molal

·         Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang mengalir melalui selaput semipermeabel. Van’t Hoff merumuskan
π= M.R.T
                                    Ket :
                                    π= tekanan osmotik
                                    M = Molaritas larutan
                                    R = tetapan gas ( 0.082 L atm/mol K)
                                    T = suhu lautan ( K )
                                                        
Pada konsentrasi yang sama larutan elektrolit memiliki sifat koligatif larutan yang lebih besar daripada larutan non elektrolit. Ini disebabkan karena zat elektrolit jika di larutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel dalam larutan ini. Hal tersebut menyebabkan jumlah partikel pada 1 mol larutan elektrolit lebih banyak dari pada nonelektrolit.

IV.             Alat dan Bahan
Alat :
1.      Gelas Kimia
2.      Tabing reaksi
3.      Pengaduk kaca
4.      Termometer
Bahan:
1.      Es batu
2.      Garam dapur padat
3.      Larutan CO(NH2)2
4.      Larutan NaCl

V.                Langkah Kerja
1.      Pecahan kecil-kecil dimasukkan batu dalam gelas kimia hingga ¾ dan diberi sendok 10 sendok garam dapur, diaduk hingga rata.
2.      Larutan urea  (CO(NH2)2) 1 molal 10 ml dimasukkan pada tabung reaksi kemudian tabung reaksi tersebut dimasukkan  ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es.
3.      Larutan urea tersebut diaduk hingga membeku.
4.      Tabung reaksi dikeluarkan dari gelas kimia dan penganduk diganti dengan termometer.
5.      Suhu konstan diukur dari urea tersebut dan dicatat sebagai titik beku larutan.
6.      Langkah 1-5 diulangi untuk larutan lainnya.



VI.             Hasil Kerja
No.
Zat Terlarut
Titik Beku ( 0C )
Penurunan Titik Beku / ΔTf ( 0C )
1
Air Suling
-2
-
2
Urea 1 molal
-2
4
3
Urea 2 molal
-6
8
4
NaCl 1 molal
-6
8
5
NaCl 1 molal
-8
10

VII.          Permasalahan
1.        Bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap titik beku larutan ?
2.        Jelaskan perbedaan antara titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit!
3.        Faktor apa saja yang mempengaruhi titik beku larutan ?

VIII.       Pembahasan
1.      Larutan dengan konsentrasi berbeda akan memiliki penurunan titik beku yang berbeda. Urea 1 molal memiliki titik beku -20C, penurunan titik didihnya adalah 40C. Sedangkan urea 2 molal memiliki titik beku -60C dengan penurunan titik beku 80C. Begitu pula pada larutan NaCl yang berbeda konsentrasinya. NaCl 1 molal memiliki penurunan titik beku 80C sementara NaCl 2 molal penurunan titik beku larutannya 100C. Ini menunjukan semakin besar konsentrasi suatu larutan semakin besar penurunan titik bekunya.
2.      Pada konsentrasi yang sama, titik beku larutan nonelektrolit berbeda dengan larutan elektrolit. Urea 1 molal (nonelektrolit)  memiliki penurunan titik beku 40C sementara larutan NaCl 1 molal (elektrolit) 80C. Urea 2 molal memiliki penurunan titik beku larutannya 80C, NaCl 2 molal penurunan titik bekunya 100C. Ini membuktikan bahwa ketika konsentrsi yang sama, larutan elektrolit memiliki penurunan titik beku yang lebih besar dari larutan nonelektrolit.
3.      Titik beku suatu larutan dipengaruhi oleh jumlah partikel yang terdapat pada larutan yang dapat diamati melalui;
a.       Konsentrasi larutan
b.      Sifat larutan elektrolit atau nonelektrolit
  
IX.             Kesimpulan
1.      Semakin besar konsentrasi larutan semakin besar penurunan titik beku larutannya.
2.      Pada konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku larutan yang lebih besar dari larutan nonelektrolit.

X.                Daftar Pustaka
Haryanto, Untung Tri. 2013. Kreatif Kimia. Klaten : CV.Pakarindo



1 komentar:

  1. AgenBola855,com | mybet188,com | Agen Taruhan Bola Online Terpercaya | AGEN BOLA TERPERCAYA PIALA DUNIA 2014
    Promo Bonus Semua Member | Agen Bola | Taruhan Bola | Judi Bola | Judi Online | Agen Casino
    Deposit Mulai Rp50rb, dapat Bonus Beeting dari Agen Bola Terpercaya Anda, Deposit Minimal dengan Bonus? Maksimal? dari Agen Bola Kesayangan Anda
    silahkan register disini,
    agenbola855,com/register | mybet188,com/register
    link bebas nawala disini
    118.139.177.66/~mybet188 | 203.124.99.248/~agen855

    BalasHapus